Devi Yusprianti

Kamis, 19 November 2009

KATA IBUKU

Aku adalah anak ke-3 dari 4 bersaudara. Kata ibu, aku adalah pemberian Allah SWT sebagai pengganti kakakku yang meninggal ketika masih di dalam perut ibu. Ibuku sangat senang sekali akan kehadiranku, karena aku bagaikan hadiah dari kehilangan kakakku yang tak tertuga tersebut.

Kata ibuku aku tidak mau keluar dari perut ibu, padahal hari hitungan dari dokter telah lewat (orang bijak bilang, “kita boleh berencana, tapi Allah jualah yang menentukan”). Menurut keterangan dokter seharusnya aku lahir pada tanggal 17 Agustus 2002 (wah seandainya Allah izinkan aku untuk lahir pada tanggal ini, pasti seluruh rakyat Indonesia akan merayakan ultahku juga.... :=), tetapi perut ibuku tidak mengalami mulas, tidak ada tanda-tanda pembukaan, layaknya seperti orang yang akan melahirkan. Akhirnya dokter memutuskan untuk melahirkan aku secara sesar. Maka lahirlah aku pada tanggal 22 Agustus 2002 di rumah sakit YPK, Menteng.

Ibu dan bapakku sangat gembira ketika itu, memiliki aku yang baru lahir sebagai pemberian Allah SWT yang sangat sempurna dan juga kakakku yang sholeh yang dengan senang hati menemaniku bermain. Kata ibu, kakakku selalu mengajak aku bermain walaupun aku masih di dalam perut ibu dan selalu menanyakan siapa nama aku kelak. Maka ibu dan bapakku pun sibuk mencari nama untukku. Setelah mencoba-coba menggabungkan beberapa nama, jadilah Muhammad Izzadin Haykal Riza menjadi namaku hingga kini. Muhammad diambil dari teladan kita umat Islam, Rosulullah SAW, Izzadin berarti laki-laki pembela agama Allah SWT, Haykal adalah salah satu mujahid perang pada zaman khalifah Umar dan Riza adalah nama akhir bapakku.

Ketika usiaku 3 bulan, bapakku meninggalkan aku, kakak dan ibuku untuk tugas belajarnya di Melbourne, Australia. Tapi walaupun jauh setiap hari aku masih dapat bertemu dan berkomunikasi dengan bapakku lewat webcam. Ketika usiaku 7 bulan, akhirnya bapakku membawa aku, kakak dan ibuku untuk tinggal di Australia. Ketika aku sudah mulai berjalan (+- 13 bulan) aku dimasukkan ibuku ke childcare (sekolah untuk batita). Aku senang sekali karena di sana aku banyak teman dan juga banyak mainan yang aku suka. Ketika usiaku tepat 2 tahun, pada bulan Agustus 2004, bapakku sudah selesai masa pendidikannya dan kami pun bersiap-siap untuk kembali ke tanah air tercinta, tanah air Indonesia.

Kata ibuku, ketika sampai di Jakarta, aku selalu berbahasa Inggris, hal itu karena ketika aku mulai belajar bicara aku hanya mengenal bahasa Inggris. Tetapi itu tidak berlangsung lama, ketika aku masuk playgroup di Taman Balita SEGAR sedikit demi sedikit bahasa Inggrisku mulai hilang. Dan sekarang aku harus memulai lagi dari nol untuk belajar bahasa Inggris. Semoga aku cepat pandai belajar bahasa Inggris kembali. Doakan aku ya....“Robbi zidnii ilma warjuqnifahma Ya Allah increase my knowledge, and give me a good understanding

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda